By
Dinas Kesehatan Kabupaten Ende (Bidang Kesmas Seksi Kesling dan Kesjaor Kru:
Gadir, Amel, Ayub dan Minggus)
Klinik adalah
balai pengobatan khusus seperti keluarga berencana, penyakit paru-paru atau
juga merupakan organisasi kesehatan yg bergerak dalam penyediaan pelayanan
kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya terhadap satu macam
gangguan kesehatan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup
bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi dasar adalah Sarana sanitasi rumah
tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolaan sampah dan
limbah rumah tangga.
Klinik sanitasi merupakan salah
satu upaya puskesmas yang dilaksanakan secara integratif terhadap penanganan
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Pelaksanaan
program klinik sanitasi bukan hanya bisa dilakukan di puskesmas akan tetapi
bisa juga dapat dilakukan di Pustu dan Poskesdes sehingga dapat meningkatkan secara
kuantitas 17–27% dan kualitas 24% sarana air bersih dan jamban keluarga. Atau
juga bisa dikatakan bahwasannya klinik sanitasi
merupakan wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya
terintegrasi kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai
unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian dari kegiatan
puskesmas. Bekerja sama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah
kerja puskesmas. Secara umum tujuan klinik sanitasi yaitu meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan kuratif yang di
lakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
Tingginya
kejadian penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh masih buruknya kondisi
sanitasi dasar terutama air bersih dan jamban, yang dapat memicu terjadinya
penyakit diare serta masih kurangnya rumah yang memenuhi syarat kesehatan sehingga
penyakit ISPA juga semakin meningkat.
Pasien
Penderita penyakit yang di duga
berkaitan dengan kesehatan lingkungan yang di rujuk oleh petugas medis ke ruang
klinik sanitasi.
Klien
Merupakan masyarakat umum bukan
penderita penyakit yang datang ke puskesmas untuk berkonsultasi tentang masalah
yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
Bengkel Sanitasi
Adalah suatu ruangan atau tempat
yang dipergunakan untuk menyimpan peralatan pemantauan dan perbaikan kualitas
lingkungan.
Ruang Klinik Sanitasi
Adalah suatu
ruangan atau tempat yang dipergunakan oleh Sanitarian/Tenaga Kesling/Tenaga
Pelaksana kegiatan Klinik Sanitasi untuk melakukan fungsi penyuluhan,
konsultasi, konseling, pelatihan perbaikan sarana sanitasi dan sebagainya.
Konseling
Adalah kegiatan wawancara mendalam
dan penyuluhan yang bertujuan untuk mengenali masalah lebih rinci kemudian di
upayakan pemecahannya yang di lakukan oleh tenaga sanitarian/tenaga pelaksana
klinik sanitasi, sehubungan dengan konsultasi penderita/klien yang datang ke
puskesmas.
Pada waktu konseling membantu
klien/pasien, maka terjadi langkah-langkah komunikasi secara timbal balik yang
saling berkaitan (komunikasi interpersonal) untuk membantu klien/pasien dalam
membuat keputusan Jadi konseling bukan semata-mata
dialog, melainkan juga proses sadar yang memberdayakan orang agar mampu
mengendalikan hidupnya dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. Oleh
karena itu seorang petugas konseling harus dapat menciptakan hubungan dengan
pasien/klien, dengan menunjukkan perhatian dan penerimaan melalui tingkah laku
verbal dan non verbal yang akan mempengaruhi keberhasilan pertemuan tersebut.
Tujuan
diadakannya konseling di klinik sanitasi adalah:
1. Menyediakan dukungan teknis bagi mereka yang mempunyai
masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan.
2. Mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan,
misalnya malaria, demam berdarah dengue (DBD), TB paru, ISPA, diare, penyakit
kulit dan lain-lain.
3. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
klien/pasien untuk menggali potensi dan sumber daya serta pelayanan kesehatan
yang dapat membantu klien memecahkan masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang mereka hadapi.
4. Peningkatan kualitas hidup yang lebih baik
Kunjungan rumah
Kunjungan
rumah adalah kegiatan sanitarian/tenaga kesling/tenaga pelaksana klinik
sanitasi untuk melakukan kunjungan ke rumah untuk melihat keadaan lingkungan
rumah sebagai tindak lanjut dari kunjungan penderita atau klien ke ruang klinik
sanitasi.
Kegiatan Klinik Sanitasi
1.
Kegiatan
dalam gedung (Indoor Activity)
Kegiatan dalam gedung di fokuskan pada identifikasi
penyakit yang di derita pasien, kegiatan konseling yaitu tenaga
kesling/sanitarian mewawancarai dan memberikan penyuluhan kepada pasien serta
janji kunjungan rumah. Kegiatan di dalam gedung di lakukan adalah membahas
segala permasalahan, cara pemecahan masalah, hasil monitoring/evaluasi dan
perencanaan klinik sanitasi dan dalam mini lokakarya puskesmas yang melibatkan
seluruh penanggung jawab kegiatan dan di laksanakan sebulan sekali.
2.
Kegiatan
luar gedung (outdoor Activity)
Kegiatan luar
gedung merupakan tindak lanjut dari kegiatan konseling berupa kunjungan rumah.
Pada kunjungan rumah ini dilakukan inspeksi sanitasi terhadap kondisi
lingkungan tempat tinggal pasien serta penyuluhan yang lebih terarah , baik
kepada pasien, keluarga pasien maupun tetangga sekitar.
Kunjungan ini merupakan kegiatan rutin
yang dipertajam sasarannya, karena saat kunjungan petugas telah mempunyai data
tentang sarana sanitasi lingkungan yang bermasalah yang perlu diperiksa dan
faktor-faktor perilaku yang berperan besar dalam terjadinya penyakit. Apabila
dalam kunjungan tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan atau pembangunan
sarana sanitasi dasar dengan biaya besar, maka petugas dapat mengusulkan kepada
instansi terkait.
Skema Alur Kegiatan Klinik Sanitasi
Keterangan :
1.
Pasien datang ke puskesmas, mendaftar di loket,
diperiksa oleh medis/paramedik jika indikasinya menderita penyakit berbasis
lingkungan maka dirujuk ke klinik sanitasi, di klinik sanitasi pasien
dikonseling, diberikan penyuluhan serta membuat perjanjian kunjungan rumah
untuk memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dialaminya kemudian pasien
mengambil obat di apotek kemudian pulang.
2.
Petugas berkoordinasi dengan lintas program
melalui loka karya mini atau pertemuan bulanan.
3.
Petugas melakukan kunjungan rumah dengan
memberikan implementasi dan rekomendasi perbaikan lingkungan.
4.
Klien datang ke puskesmas untuk berkonsultasi
mengenai masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi untuk mencari cara
pemecahan masalah.
5.
Pemantauan wilayah setempat untuk dijadikan
tolak ukur pelaksanaan klinik sanitasi.
6.
Untuk Pustu dan Poskesdes bisa dilakukan secara
langsung oleh Tenaga Kesehatan yang ada dengan memberikan buku saku konseling
kesehatan lingkungan di Nakes tersebut beserta bahan – bahan penjelasan tentang
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan contohnya leafleat, lembar balik,
brosur dan lain – lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar